Thursday, December 10, 2015

Anekdot Baru Dari Anekdot Ceria

Hai hai hai...... Lama sekali Anekdot Ceria enggak nongol-nongol, kangen ya? Haha geer abis.

Ok, pada kesempatan kali ini anekdot ceria akan memberikan anekdot terbaru, setelah sekian lama menghilang mencari inspirasi.

Pasti lucu abis, kaya ini ni...

Suatu pagi di ruang makan, keluarga ini sedang sarapan. Dini anak kelas 3 SD yang juga anak dari keluarga tersebut mendadak bertanya pada ibunya.

Dini: bu, mumpung enggak ada ayah, aku mau tanya boleh enggak?

Ibu: ya boleh lah, emang Dini mau tanya apa?

Dini: semalam ibu di apain sama ayah? Kok, ibu teriak-teriak kesakitan? Dini khawatir bu.

Ibu: (kebingungan sambil merangkai kata) oh, tadi malam ibu habis di siksa ayah. Ayah kamu kejam.

Dini: kok tadi malam, ibu bilang mau lagi? Kan di siksa itu sakit bu.

Ibu: abisnya, ayah kamu nyiksa nya nikmat si.

Datanglah ayahnya.

Ayah: wah, lagi ngobrolin apa nih?

Dini: ayah, dini mau deh di siksa kaya ibu semalam. Katanya siksaan ayah nikmat. Dini jadi penasaran, kok di siksa nikmat sampe ibu ketagihan.

Ayah dan ibu saling bertukar pandang.

Ayah: Dini juga nanti ngerasain kalau Dini udah punya suami.

Dini: ya udah, sekarang ayah dan ibu cariin Dini suami.

Wakakaaka... Gimana pembukaannya? Grrr nya berantakkan kan? Enggak ya? Okelah lanjut ke sekmen 2.

Di sebuah pengajian seorang ustadz sedang ceramah.

"ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian, ketahuilah bahwa sesungguhnya berbagi rejeki itu sangatlah mulia, dan rasulullah menganjurkannya. Maka dari itu, marilah kita saling berbagi rejeki."

Kemudian seorang laki-laki berkata, "maaf ustadz, katanya berbagi rejeki itu perbuatan mulia. Nah, ustadz kan dapat rejeki istri cantik. Berbagilah dengan saya yang kesulitan dapat istri."

Ustadz langsung ngamuk sambil bawa-bawa clurit, "kurang ajar! Bukan itu yang saya maksud! Kalau lu gak bisa punya istri,  itu sih derita lu. Enak aja istri gue, gue bagiin ke lu! Sini lu gue clurit kepala lu!", orang tadi pun langsung lari ketakutan "amppuun ustadzz."

Next...

Andin adalah gadis SMA, dia naksir sama Toni. Ketika berpapasan di koridor kelas, mata mereka saling bertemu. Toni menyapa.

Toni: Andin

Andin: iya (sambil harap-harap cemas)

Toni: mata kamu sekarang lebih terlihat bagus.

Andin langsung geer, mukanya merah merona.

Andin: ah, masa?

Toni: iya, karena di hiasi belek. Coba deh ngaca, beleknya bagus banget.

Wakakakakaka

Gimana? Gimana? Puas belum? Oh belum ya? Mmmm... Apa lagi ya? 

Ok, lanjut...

Tapi nanti, tunggu episode selanjutnya ya!!! Daaaahhh...

No comments:

Post a Comment